Friday, August 3, 2012

TEKNIK DASAR SANGAT PENTING DALAM KARATE


Mengapa saya selalu disuruh pelatih saya untuk latihan teknik dasar ? Mengapa latihan saya harus selalu melaksanakan teknik sabuk putih ? Mengapa saya harus latihan teknik ini lagi ? Saya sudah tahu cara melaksanakannya, tetapi mengapa saya tidak belajar teknik yang lainnya setelah ini ? Padahal pelatih sudah tahu kalau saya telah bisa melaksanakan teknik dasar yang telah diberikan. “Latihan dasar lagi ?”
Kata-kata tersebut adalah yang sering dirasakan oleh karateka setiap kali latihan. Pada kenyataannya, karateka sudah bisa merasakan keuntungan dari teknik yang telah dipelajarinya namun kebanyakan teknik yang dikuasai mereka belum baik dan benar, sehingga pelatih lebih sering melatih teknik dasar dalam karate.
Seperti halnya dalam membangun sebuah rumah. Setelah rumah selesai dimana dinding dan atapnya yang telah didesain sedemikian rupa, namun dalam pembangunannya tidak memiliki pondasi yang kuat dan benar. Apabila gempa atau angin puting beliung datang maka dinding dan atap rumah tersebut akan runtuh, sehingga si pemilik rumah tersebut akan pindah atau harus membangun rumah mereka kembali.
Hal seperti tersebut diatas sama halnya dengan seseorang yang mempelajari karate. Dimana mereka tidak memahamidan melaksanakan teknik dasar karate dengan baik dan benar secara kontinyu, maka pada saat mereka telah mencapai tingkatan yang lebih tinggi (kyu) biasanya mereka sudah malas untuk latihan karate dan bahkan meninggalkannya (atau mempelajari bela diri lainnya). (=BERIBU-RIBU YANG DATANG KE DOJO HANYA BILANGAN YANG TINGGAL).

Haruslah dipahami didalam karate, bahwa mulai dari sabuk putih hingga sabuk coklat adalah masa perkenalan teknikteknikkarate (dan selalu melatih teknik yang telah diberikan); bukan tujuan untuk mendapatkan tingkatan yang lebih tinggi. Kemudian pada saat telah mencapai sabuk hitam (mulai dari DAN I dst.) adalah masa-masa pemahaman dan pendalaman terhadap materi karate yang diterima.
Jadi, apabila seseorang yang mempelajari karate maka mereka harus selalu melatih teknik dasar (kihon) secara kontinyu sampai mereka akan merasakan teknik dasar yang baik dan benar. Apabila teknik dasar telah dikuasai maka pada saat mereka mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam karate maka mereka tidak akan susah melaksanakannya/mempelajarinya. Begitu pun halnya untuk pelaksanaan kata dan kumite. Sehingga pada akhirnya mereka akan mencintai karate sampai usia senja …. K I H O N
PRINSIP TEKNIK DASAR

Teknik menangkis, memukul, membanting dan menendang adalah permulaan dari pelajaran karate serta merupakan tujuan utamanya. Meski hanya masalah waktu untuk bisa mempelajarinya, penguasaan lengkap dan sempurna mungkin tidak datang begitu saja, bahkan setelah belajar seumur hidup. Karateka harus mempraktekkannya secara teratur, dengan konsentrasi dan usaha yang maksimum didalam latihan dari setiap teknik gerakan yang dilaksanakan. Ini pun belum cukup, dimana didalam pelatihan harus dilakukan secara ilmiah dan dengan cara yang sistematis. Untuk bisa efektif, latihan yang dilaksanakan harus diselenggarakan atas dasar prinsip-prinsip psikologis dan secara fisik yang benar. Mungkin akan mengejutkan sebahagian orang setelah mengetahui bahwa teknik-teknik yang telah diciptakan dan dipelajari melalui latihan yang lama dan praktek berkelanjutan oleh karateka, adalah sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah modern. Dan semakin dipelajari semakin terbukti kebenarannya. Ini bukanlah sebuah ucapan bahwa ada tidaknya soal tak terpecahkan, tetapi ini harus menunggu lebih lanjut pendalaman mengenai Karate. Perbaikan lebih lanjut dari teknik karate adalah sungguh mungkin, seperti (ketika teknik-teknik dianalisa dalam satu usaha yang terus menerus untuk memperbaikinya melalui suatu pendekatan ilmiah). Supaya bermanfaat bagi dari pelatihannya, karateka perlu mempunyai suatu pemahaman yang baik serta mengikuti point utama, yaitu sebagai berikut :

1. Katachi (= Bentuk )
Bentuk (Katachi) yang benar adalah selalu berhubungan erat dengan prinsip-prinsip dari ilmu fisika dan ilmu gerak. Syarat utama dari teknik yang benar adalah memiliki keseimbangan yang baik, serta stabilitas yang tinggi dari gerakan masing-masing bagian tubuh. Karena gerakan-gerakan akan dilakukan dalam rangkaian yang cepat didalam jangka waktu yang singkat. Ini adalah suatu prinsip dasar dari sebuah teknik karate, karena pukulan dan tendangan hal yang sangat penting dari seni bela diri karate. Kebutuhan akan keseimbangan yang baik dapat dilihat terutama sekali didalam menendang, di mana tubuh itu adalah biasanya ditunjang oleh satu kaki. Untuk menahan efek (tenaga balik) yang besar, ketika suatu pukulan didaratkan, stabilitas semua sambungan di lengan dan tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya adalah hal yang penting diperhatikan. Dengan berubahnya situasi dan perubahan teknik yang dilakukan, pusat gravitasi berubah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau belakang. Ini tidak bisa dilaksanakan kecuali jika syaraf dan otot-otot sungguh terlatih. Berikutnya, berdiri dengan satu kaki jangka waktu yang lama akan membuat kita mudah diserang (terbuka), maka menyeimbangkan harus terus menerus dilakukan dari satu kaki ke kaki lainya. Karateka harus siap menghindari dan membalas satu pukulan dan siap untuk serangan yang berikutnya.

2. Kokyo (= Pernafasan )
Pernafasan dikoordinasikan dalam pelaksanaan suatu teknik, secara rinci, menarik napas (menghirup) ketika menangkis, menghembuskan ketika memfokuskan (memusatkan) teknik ketika dilaksanakan, dan menarik napas lalu menghembuskan nya ketika teknik-teknik yang berurutan dilaksanakan. Bernafas harus tidak seragam; ia akan berubah sesuai dengan perubahan situasi. Ketika menarik napas (mengisi paru-paru penuh denganoksigen), tetapi ketika
membuangnya (menghembuskan) udara tidak dibuang seluruhnya. Biarkan 20 persen tetap didalam paru-paru. Membuang (menghembuskan) seluruh udara yang ada didalam tubuh akan menyebabkan tubuh lemah sehingga kita tidak bisa menangkis, bahkan suatu pukulan yang lemah, serta tidak akan mampu untuk melakukan gerakan berikutnya.

3. Kime (= Pemusatan/Pemfokusan)
Tanpa nafas maka tidak akan ada kehidupan. Tanpa “Kime” Karate adalah tak bernyawa. Adalah penting bahwa karateka harus memahami bahwa semua teknik karate yang harus dilaksanakan dengan kime. Kime adalah memfokuskan/memusatkan energi mental, pernafasan dan puncak kekuatan secara fisik di dalam suatu titik yang diserang. Karate bukanlah apa-apa tanpa semua unsur-unsur ini. Kunci dari kime adalah pernafasan. Setiap aktivitas secara fisik memerlukan teknik bernafas yang benar, yang akan bekerja dengan tubuh bukan melawannya. Geraman atau erangan tidak akan menghasilkan apa-apa. Seorang karateka harus menggunakan teknik pernafasan dengan menggabungkannya dengan kekuatan otot (tenaga) untuk menghasilkan daya ledak (kekuatan) yang maksimum (menghasilkan kekuatan paling yang mungkin kuat). Ada berbagai metoda-metoda tentang teknik pernafasan, tetapi metode dasar untuk pemula-pemula adalah: ‘Satu nafas satu teknik’. Pada waktu rileks (teknik tidak dilakukan) tetapi kendalikan cara bernafas dengan membuang nafas keluar melalui mulut yang terbuka sedikit, akhir pernafasan dan bersamaan dengan akhir teknik menutup mulut secara cepat seperti seolah-olah kita mengigit dan secara bersamaan mengeraskan otot perut, mengkontrasikan (mengeraskan) otot-otot tubuh dan selanjutnya sebelum satu detik rilekskan otot dan menghirup secara normal. Ketika mengeraskan otot perut, perut harus lurus dan terangkat kedepan.

4. Kiai (= Peledakan Energi / Puncak Semangat)
Kiai itu adalah teriakan akhir suatu teknik yang berbarengan dengan pembuangan nafas sehingga pelaksanaan kime yang akan memaksimalkan kuasa gerakan. Kiai juga mempunyai pengaruh yang akan mengejutkan lawan dan membuat mereka tidak bisa membalas. Konsep dari KI adalah di puncak dari semua seni beladiri dan filsafat (Jepang). KI adalah roh dan energi beserta pertemuan nafas AI pada [suatu] saat dampak. Melakukan kiai adalah sangat penting. Kiai tidak sekedar suatu sorak atau suara melengking dari kerongkongan. Jika kita menaruh tangan di perut ketika batuk kita akan merasakan otot-otot perut kita berkontraksi (mengeras). Hal ini sesungguhnya adalah awal dari kiai. Pertama-tama pahami prinsip-prinsip dan bernafas – Kime seperti dijelaskan diatas – lalu mengabungkannya didalam kiai yang dilakukan.

5. Power and Speed ( = Kekuatan dan Kecepatan )
Kekuatan dihimpun dari kecepatan. Kekuatan berotot saja tidak akan memungkinkan seseorang untuk ahli seni beladiri, atau didalam setiap olahraga sebetulnya. Kekuatan kime (pemfokusan/pemusatan tenaga) pada setiap teknik dasar karate berasal dari konsentrasi kekuatan yang maksimum pada saat waktu benturan (akhir suatu teknik), sangat tergantung dari kecepatan dari pukulan atau tendangan. Kecepatan dan kekuatan pukulan dari seorang karateka yang terlatih baik bisa mencapai tiga belas meter per detik dan menghasilkan kekuatan (tenaga setara dengan tujuh ratus kilogram). Meskipun kecepatan adalah penting, ia tidak bisa efektif tanpa kendali. Kecepatan dan kekuatan dihasilkan dari pemanfaatan kekuatan dan reaksi. Untuk tujuan ini, satu pengetahuan (pemahaman) dinamika gerak dan penerapannya adalah sangat penting.

6. Concentration and Relaxation of Power (= Konsentrasi & Rileksasi Tenaga )
Tenaga maksimum adalah konsentrasi kekuatan semua bagian-bagian dari tubuh di target. Tidak hanya mengeraskan lengan dan kaki-kaki. Dengan kata lain penting adalah mengurangi pengunaan tenaga yang tidak perlu ketika melaksanakan suatu teknik, akan menghasilkan tenaga yang maksimal ketika diperlukan. Pada dasarnya, kekuatan tenaga dimulai pada saat kosong (nol), dan pada puncaknya (akhir suatu teknik) menjadi seratus persen (ketika berbenturan dengan sasaran), dan secepatnya kembali kosong (nol). Merilekskan tenaga tenaga bukan berarti mengurangi kewaspadaan. Selalu waspada dan bersiap untuk gerakan berikutnya.

7. Strengthening of Muscular Power (= Memperkuat Kekuatan Otot)
Pemahaman (pengetahuan) terhadap teori dan prinsip-prinsip dasar karate, tanpa otot-otot yang kuat, terlatih baik dan elastis (lentur) untuk melakukan suatu teknik adalah hal yang sia-sia. Memperkuat otot-otot memerlukan pelatihan rutin. Pengetahuan teori dan prinsip tanpa kekuatan, latihan yang benar, kelenturan otot untuk melakukan suatu teknik adalah sia-sia (tidak efektif). Adalah sangat penting untuk mengetahui otot yang digunakan untuk melakukan suatu teknik, melatih otot secara khusus (otot yang spesifik), sangat efektif untuk memperbaiki teknik. Dan sebaliknya, semakin sedikit otot-otot yang tak perlu yang digunakan, semakin sedikit hilangnya energi. Otot yang bekerja secara penuh dan harmonis akan menghasilkan teknik-teknik efektif dan kuat. (Irama dan waktu) Didalam setiap cabang olahraga, kemampuan puncak dari seorang atlit adalah sangat berirama. Hal ini juga berlaku di karate. Irama dan waktu suatu teknik seperti ritme (beat) didalam musik. Tiga faktor pokok adalah pengunaan tenaga yang benar, kelancaran (kecepatan) gerak atau perlambatan gerak ketika melaksanakan teknik serta melenturkan dan mengkontraksikan (mengeraskan) otot. Kemampuan puncak dari seorang atlit bukanlah hanya bertenaga tetapi juga sangat berirama dan indah/cantik. Mengetahui suatu perasaan (pengertian dari irama dan pemilihan waktu adalah satu cara yang sempurna untuk mendapat kemajuan di dalam seni karate ).
SUMBER : http://aminkarateka.blogspot.com/2011/03/teknik-dasar-sangat-penting-dalam.html
Selengkapnya...

Thursday, September 29, 2011

7 RAHASIA TEKNIK KARATE MEMATIKAN


1. Katachi (= Bentuk )

Bentuk (Katachi) yang benar adalah selalu berhubungan erat dengan prinsip-prinsip dari ilmu fisika dan ilmu gerak. Syarat utama dari teknik yang benar adalah memiliki keseimbangan yang baik, serta stabilitas yang tinggi dari gerakan masing-masing bagian tubuh. Karena gerakan-gerakan akan dilakukan dalam rangkaian yang cepat didalam jangka waktu yang singkat. Ini adalah suatu prinsip dasar dari sebuah teknik karate, karena pukulan dan tendangan hal yang sangat penting dari seni bela diri karate. Kebutuhan akan keseimbangan yang baik dapat dilihat terutama sekali didalam
menendang, di mana tubuh itu adalah biasanya ditunjang oleh satu kaki. Untuk menahan efek (tenaga balik) yang besar, ketika suatu pukulan didaratkan, stabilitas semua sambungan di lengan dan tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya
adalah hal yang penting diperhatikan.

Dengan berubahnya situasi dan perubahan teknik yang dilakukan, pusat gravitasi berubah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau belakang. Ini tidak bisa dilaksanakan kecuali jika syaraf dan otot-otot sungguh terlatih.

Berikutnya, berdiri dengan satu kaki jangka waktu yang lama akan membuat kita mudah diserang (terbuka), maka menyeimbangkan harus terus menerus dilakukan dari satu kaki ke kaki lainya. Karateka harus siap menghindari dan membalas satu pukulan dan siap untuk serangan yang berikutnya.


2. Kokyo (= Pernafasan )


Pernafasan dikoordinasikan dalam pelaksanaan suatu teknik, secara rinci, menarik napas (menghirup) ketika menangkis, menghembuskan ketika memfokuskan (memusatkan) teknik ketika dilaksanakan, dan menarik napas lalu menghembuskan nya ketika teknik teknik yang berurutan dilaksanakan. Bernafas harus tidak seragam; ia akan berubah sesuai dengan perubahan situasi.

Ketika menarik napas (mengisi paru-paru penuh denganoksigen), tetapi ketika membuangnya (menghembuskan) udara tidak dibuang seluruhnya. Biarkan 20 persen tetap didalam paru-paru. Membuang (menghembuskan) seluruh udara yang ada didalam tubuh akan menyebabkan tubuh lemah sehingga kita tidak bisa menangkis, bahkan suatu pukulan yang lemah, serta tidak akan mampu untuk melakukan gerakan berikutnya.

3. Kime (= Pemusatan/Pemfokusan)

Tanpa nafas maka tidak akan ada kehidupan. Tanpa "Kime" Karate adalah tak bernyawa. Adalah penting bahwa karateka harus memahami bahwa semua teknik karate yang harus dilaksanakan dengan kime. Kime adalah memfokuskan/memusatkan energi mental, pernafasan dan puncak kekuatan secara fisik di dalam suatu titik yang diserang.

Karate bukanlah apa-apa tanpa semua unsur-unsur ini. Kunci dari kime adalah pernafasan. Setiap aktivitas secara fisik memerlukan teknik bernafas yang benar, yang akan bekerja dengan tubuh bukan melawannya. Geraman atau erangan tidak akan menghasilkan apa-apa. Seorang karateka harus menggunakan teknik pernafasan dengan menggabungkannya dengan kekuatan otot (tenaga) untuk menghasilkan daya ledak (kekuatan) yang maksimum (menghasilkan kekuatan paling yang mungkin kuat).

Ada berbagai metoda-metoda tentang teknik pernafasan, tetapi metode dasar untuk\ pemula-pemula adalah: 'Satu nafas satu teknik'. Pada waktu rileks (teknik tidak dilakukan) tetapi kendalikan cara bernafas dengan membuang nafas keluar melalui mulut yang terbuka sedikit, akhir pernafasan dan bersamaan dengan akhir teknik menutup mulut secara cepat seperti seolah-olah kita mengigit dan secara bersamaan mengeraskan otot perut, mengkontrasikan (mengeraskan) otot-otot tubuh dan selanjutnya sebelum satu detik rilekskan otot dan menghirup secara normal. Ketika mengeraskan otot perut, perut harus lurus dan terangkat kedepan.

4. Kiai (= Peledakan Energi / Puncak Semangat)

Kiai itu adalah teriakan akhir suatu teknik yang berbarengan dengan pembuangan nafas sehingga pelaksanaan kime yang akan memaksimalkan kuasa gerakan. Kiai juga mempunyai pengaruh yang akan mengejutkan lawan dan membuat mereka tidak bisa membalas.

Konsep dari KI adalah di puncak dari semua seni beladiri dan filsafat (Jepang). KI adalah
roh dan energi beserta pertemuan nafas AI pada [suatu] saat dampak. Melakukan kiai adalah sangat penting. Kiai tidak sekedar suatu sorak atau suara melengking dari kerongkongan. Jika kita menaruh tangan di perut ketika batuk kita akan
merasakan otot-otot perut kita berkontraksi (mengeras). Hal ini sesungguhnya adalah awal dari kiai.
Pertama-tama pahami prinsip-prinsip dan bernafas - Kime seperti dijelaskan diatas - lalu mengabungkannya didalam kiai yang dilakukan.

5. Power and Speed ( = Kekuatan dan Kecepatan )

Kekuatan dihimpun dari kecepatan. Kekuatan berotot saja tidak akan memungkinkan seseorang untuk ahli seni beladiri, atau didalam setiap olahraga sebetulnya. Kekuatan kime (pemfokusan/pemusatan tenaga) pada setiap teknik dasar karate berasal dari konsentrasi kekuatan yang maksimum pada saat waktu benturan (akhir suatu teknik), sangat tergantung dari kecepatan dari pukulan atau tendangan. Kecepatan dan kekuatan pukulan dari seorang karateka yang terlatih baik bisa mencapai tiga belas meter per detik dan menghasilkan kekuatan (tenaga setara dengan tujuh ratus kilogram).

Meskipun kecepatan adalah penting, ia tidak bisa efektif tanpa kendali. Kecepatan dan kekuatan dihasilkan dari pemanfaatan kekuatan dan reaksi. Untuk tujuan ini, satu pengetahuan (pemahaman) dinamika gerak dan penerapannya adalah sangat penting.

6. Concentration and Relaxation of Power (= Konsentrasi & Rileksasi Tenaga )

Tenaga maksimum adalah konsentrasi kekuatan semua bagian-bagian dari tubuh di target. Tidak hanya mengeraskan lengan dan kaki-kaki. Dengan kata lain penting adalah mengurangi pengunaan tenaga yang tidak perlu ketika melaksanakan suatu teknik, akan menghasilkan tenaga yang maksimal ketika diperlukan. Pada dasarnya, kekuatan tenaga dimulai pada saat kosong (nol), dan pada puncaknya (akhir suatu teknik) menjadi seratus persen (ketika berbenturan dengan sasaran), dan secepatnya kembali kosong (nol).

Merilekskan tenaga tenaga bukan berarti
mengurangi kewaspadaan. Selalu waspada dan bersiap untuk gerakan berikutnya.

7. Strengthening of Muscular Power (= Memperkuat Kekuatan Otot)

Pemahaman (pengetahuan) terhadap teori dan prinsip-prinsip dasar karate, tanpa otot-otot yang kuat, terlatih baik dan elastis (lentur) untuk melakukan suatu teknik adalah hal yang sia-sia. Memperkuat otot-otot memerlukan pelatihan rutin.

Pengetahuan teori dan prinsip tanpa kekuatan, latihan yang benar, kelenturan otot untuk melakukan suatu teknik adalah sia-sia (tidak efektif). Adalah sangat penting untuk mengetahui otot yang digunakan untuk melakukan suatu teknik, melatih otot secara khusus (otot yang spesifik), sangat efektif untuk memperbaiki teknik. Dan sebaliknya, semakin sedikit otot-otot yang tak perlu yang digunakan, semakin sedikit hilangnya energi. Otot yang bekerja secara penuh dan harmonis akan menghasilkan teknik-teknik efektif dan kuat.

(Irama dan waktu) Didalam setiap cabang olahraga, kemampuan puncak dari seorang atlit adalah sangat berirama. Hal ini juga berlaku di karate. Irama dan waktu suatu teknik seperti ritme (beat) didalam musik. Tiga faktor pokok adalah pengunaan tenaga yang benar, kelancaran (kecepatan) gerak atau perlambatan gerak ketika melaksanakan teknik serta melenturkan dan mengkontraksikan (mengeraskan) otot.

Kemampuan puncak dari seorang atlit bukanlah hanya bertenaga tetapi juga sangat berirama dan indah. Mengetahui suatu perasaan (pengertian dari irama dan pemilihan waktu adalah satu cara yang sempurna untuk mendapat kemajuan di dalam seni karate.
Sumber : http://suryakarateclub.blogspot.com/2011/04/7-rahasia-teknik-karate-mematikan.html
Selengkapnya...

Wednesday, September 28, 2011

MANFAAT BELAJAR KARATE


Artikel ini adalah untuk menjelaskan manfaat belajar karate diantaranya:
- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
- Membangun dan memperkuat rasa percaya diri
- Peningkatan prestasi akademik sebab meningkatnya tingkat energi, fokus, dan konsentrasi
- Belajar dan menguasai teknik-teknik pertahanan dan bela diri
- Banyak teman di klub Karate

Peningkatan Kesehatan Fisik dan Mental
Manfaat dari belajar karate adalah meningkatnya kesehatan fisik. Mahasiswa belajar untuk berolahraga secara teratur beberapa kali seminggu, ini merupakan salah satu kebiasaan yang paling berguna seumur hidup. Hal ini akan menyebabkan keseimbangan tekanan darah dan sirkulasi, menurunkan kadar kolesterol, dan mengurangi jumlah kunjungan ke dokter dan semua biaya pengobatan tentunya. Selain itu akan mendapatkan fleksibelitas terhadap otot dan sendi.

Peningkatan kesehatan mental

manfaat jelas belajar karate adalah peningkatan kesehatan mental. Bayangkan jika diri Anda dipantai yang indah dengan banyak pohon-pohon kelapa, atau menghirup udara pegunungan yang segar sambil menikmati keindahan danau atau gunung. Tanpa stres psikologis, Anda hanya merasa ringan dan otot Anda rileks. Pada saat itu Anda merasakan kebebasan untuk merasakan hal-hal yang indah dalam hidup. Semua orang memiliki pemikiran tegas tentang kode-kode untuk disimpan secara permanen dalam memori nya. Setelah dua jam latihan karate sehingga melelahkan, siswa merasa benar-benar kehabisan tenaga, tetapi semua otot dan seluruh tubuh bisa rileks kembali, yang pada gilirannya menyimpan kembali kode-kode itu dan bebas stres. Ini adalah salah satu hadiah terbesar dari Alam - mekanisme daur ulang stres psikologis melalui berolahraga. Setiap kali siswa didorong oleh sensei untuk membatasi, dia menggunakan 100% konsentrasi mental hanya untuk terus berjalan. Pada saat itu siswa tidak dapat memikirkan hal lain karena tidak cukup energi untuk memikirkan itu. Ini adalah aplikasi konsep Zen ‘Disini, Sekarang!’. Siswa belajar sebuah pelajaran berharga dalam hidup - untuk menangani hanya satu tugas dalam satu waktu; bahwa efisiensi dalam kegiatan apa pun datang ketika ada komitmen 100% dari mental energi untuk melakukan tugas. Manfaat nyata yang disadari bahwa ketika Anda melakukan 100% konsentrasi Anda, Anda mendapatkan hasil yang lebih efisien dan lebih cepat dan membebaskan Anda untuk mengambil tugas berikutnya untuk mencapai yang lebih.

Membangun dan Meperkuat rasa percaya diri
Membangun rasa percaya diri dan kepercayaan diri didasarkan pada kenyataan bahwa siswa menetapkan tujuan, menempatkan pikiran  apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan pada akhirnya akan mencapai sabuk berikutnya. Dalam formula untuk sukses dalam hidup, siswa menetapkan tujuan untuk mencapai sabuk hitam, sebuah perjalanan yang panjang untuk mencapai itu.
Itulah saat ketika siswa menyadari bahwa ia berhasil meskipun kemungkinan kondisi sulit dan nyaris tak tertahankan, yang pada gilirannya merupakan psikologis untuk tumbuhnya kepercayaan dan harga diri. Itulah saat ketika siswa tumbuh lebih percaya diri dengan kemampuan bela diri, ketika harga dirinya untuk mengangkat kesadaran, bahwa:
- Target memberikan tujuan arah hidup,
- Pencapaian tujuan adalah tolok ukur keberhasilan dalam hidup,
- Hampir setiap tujuan dapat dicapai dengan rencana yang baik, disiplin yang kuat dan tindakan yang tepat,
- Umpan balik konstruktif atau penghargaan yang memang layak adalah mekanisme yang membawa rasa puas dan pola yang membawa kesuksesan.

Peningkatan prestasi akademik dengan meningkatkan tingkat energi, fokus dan konsentrasi
Suatu siang yang panas di Texas seorang koboi tua dan seorang koboi muda dihadapkan dengan penuh kandang kuda muda yang bersemangat tinggi untuk istirahat dan melatih. Anak muda itu mulai mengeluh tentang berapa banyak kuda yang ada. Orang tua itu berpaling kepadanya dan berkata, "Anak, berhenti mengkhawatirkan tentang berapa banyak dari mereka. Anda hanya perlu satu persatu untuk menaikinya. "
Yah, itulah apa yang diajarkan di kelas - berhenti mengkhawatirkan tentang berapa banyak proyek-proyek atau pekerjaan rumah atau teknik karate yang ada untuk diselesaikan; tetapi anda akan menangani satu tugas pada satu waktu. Mengapa, karena konsentrasi hanya 100% dan Fokus pada tugas adalah penggunaan terbaik energi Anda - apa pun yang lain hanya membuang-buang waktu dan energi, dan karena kita tahu bahwa waktu adalah uang – Kami tidak ingin melihat Anda bangkrut.

Belajar dan menguasai teknik-teknik pertahanan diri
Kekayaan psikologis menguasai teknik pertahanan diri dengan mengetahui bahwa Anda memiliki apa pun untuk membela diri bila diperlukan, yang membawa rasa percaya diri dan bagian dari pikiran.

Banyak teman di klub karate
Sangat mudah untuk berteman bila Anda memiliki tujuan bersama, dan keringat bersama untuk mencapainya. Ia bekerja di medan perang, di sekolah, di tempat kerja. Hal ini bahkan lebih mudah dalam dojo karena Anda yakin bahwa sebagian besar karateka berbagi sesuatu kesamaan - mereka kuat dan mempunyai semangat juang. Hal ini lebih sulit untuk mempertahankan persahabatan ini, tapi kami mempunyai resep benar: kita bersosialisasi setelah pelatihan, makan siang atau makan malam di restoran Bintang Cina - organisasi, desain, periklanan - untuk menjaga dojo untuk tetap hidup dan efisien.
Sumber : http://www.yanpudo-bkc.web.id/manfaat-belajar-karate
Selengkapnya...

Monday, June 27, 2011

Inkai Juara Umum Kejurnas Yunior

 
BANJARBARU, KOMPAS.com — Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) keluar sebagai juara umum Kejuaraan Nasional Karate Junior dan Kadet Piala Mendagri XV dan Mendiknas IV 2011 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Pada kejurnas yang ditutup Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia Hendardji Soepandji, Sabtu malam, Inkai yang menurunkan 67 atlet meraih 13 medali emas, 14 perak, dan 11 perunggu.


Pelatih Kepala Inkai Pusat Baron Bahar mengatakan, prestasi yang diraih karateka Inkai itu melampaui target yang ditetapkan pada kejurnas yang dilaksanakan 23-25 Juni 2011 di GOR Rudy Resnawan Banjarbaru. "Kami sangat gembira atas hasil ini, apalagi mampu melampaui target medali sehingga meraih predikat juara umum," ujarnya di sela-sela kegembiraan atlet binaannya.

Menurut dia, target yang dipatok pengurus Inkai pada kejurnas yunior dan kadet itu adalah 10 medali emas, tetapi berkat penampilan cemerlang para atlet sehingga target itu dilampaui. "Saingan berat kami adalah Forki DKI Jaya, tetapi untungnya anak-anak mampu menampilkan kemampuan terbaik di detik-detik terakhir nomor yang dipertandingkan sehingga menambah jumlah medali," ungkapnya.

Perolehan medali yang dikumpulkan karateka Inkai dengan Federasi Karate-Do Indonesia (Forki) DKI Jakarta hanya pada selisih medali perak yang lebih sedikit sehingga perguruan karate Ibu Kota itu menempati posisi dua.

Forki DKI Jakarta yang menurunkan 60 atlet pada kejurnas tersebut mengumpulkan 13 emas, 6 perak, dan 14 perunggu sehingga hanya kalah selisih 8 medali perak dan unggul 3 perunggu dibanding Inkai.

Posisi ketiga perolehan medali dibukukan mantan juara umum kejurnas tahun lalu, yakni Sulawesi Selatan, yang meraih 6 medali emas, 4 perak, dan 8 perunggu melalui 50 atlet yang diturunkan.

Kontingen tuan rumah Kalsel yang menurunkan dua tim hanya menempati posisi 16 perolehan medali yang dicapai tim Kalsel B dan posisi 22 diraih tim Kalsel A dari 43 kontingen yang mengikuti kejuaraan.

Posisi terakhir perolehan medali ditempati Pengurus Provinsi Forki Papua tidak satu pun meraih medali di ajang kejurnas memperebutkan piala bergilir Mendagri dan Mendiknas tersebut.

Sementara itu, gelar Best of the Best Piala Mendagri untuk yunior putra diraih Adi Nulfahmi dari Pengprov Forki perguruan Inkado Sulsel dan yunior putri direbut Maya Sheva dari Pengprov Forki DKI (Inkai).

Sedangkan Best of the Best Piala Mendiknas cadet putra ditempati YM Qasim dari kontingen Inkado dan cadet putri diraih Tri Winarni dari Pengprov Forki Sumut perguruan Inkanas.
Sumber : KOMPAS.COM (http://olahraga.kompas.com/read/2011/06/26/08533056/INKAI.Juara.Umum.Kejurnas.Yunior)
Selengkapnya...